![]() |
Bandara Sentani (foto: Moch Taufik Hidayat) |
Hal tersbeut disampaikan langsung oleh Kepala Dinas Perhubungan Provinsi Papua, Djuli Mambaya yang juga mengatakan bahwa padatnya slot penerbangan di Bandara Sentani menjadi salah satu pemicu mahalnya harga tiket di provinsi paling timur Indonesia tersebut.
“Jadi kami merencanakan pesawat-pesawat kecil bisa terbang di pagi hari sekitar pukul 05.00-07.00 Waktu Indonesia Timur (WIT), di malam hari juga ada penerbangan dari luar Papua ke dalam Papua,”katanya kepada Antara, Sabtu (20/8).
Dengan adanya penerbangan malam, para maskapai penerbangan menurutnya akan saling berlomba-lomba untuk menjaga tingkat harga tiket di kisaran termurah agar laku di pasaran.
“Bahkan selain penerbangan malam ini, kami juga mendorong kesiapan Bandar Udara Kelas I Utama Sentani untuk melayani penerbangan internasional dari negara tetangga Papua Nugini (PNG),” katanya.
No comments:
Post a Comment